Selasa, 02 Oktober 2012

Bisnis cantik dari kreasi jilbab modis dan trendi


Jakarta, Suarapos.blogspot.com l Industri Kreatif - Mengenakan busana muslim kini sudah menjadi tren di kalangan perempuan Indonesia. Sejalan dengan makin banyaknya pemakai busana penutup aurat ini, variasi hijab (jilbab) dan busana muslimah pun makin berkembang.
Fenomena ini juga mendorong munculnya peluang bisnis baru, yakni hijab stylist. Sesuai namanya, sang stylist bertugas menata jilbab sesuai keinginan klien, dan umumnya termasuk tata rias.
Dengan sentuhan para hijab stylist, para wanita muslimah kini bisa makin tampil modis dan trendi. Salah satu penyedia jasa hijab stylish ini adalah Maya Dini Surya yang mengusung Stylist Jilbab Muslimah. Menurutnya, booming hijab stylist sudah terjadi sejak dua tahun lalu seiring makin banyaknya pemakai hijab.
Melihat peluang nan menjanjikan, ia pun memberaikan diri untuk terjun ke usaha ini.  Menjadi hijab stylish sejak tahun 2010, Maya kini banyak menerima order dari berbagai kalangan. "Klien saya mulai dari mahasiswa, ibu rumah tangga, calon pengantin, dan yang mau buka bisnis kursus jilbab pengantin," kata Maya yang membuka jasa hijab stylish di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Konsumennya tersebar di berbagai lokasi di Jabodetabek, seperti Bekasi, Tangerang, Tebet, dan Depok. Untuk luar kota, Maya pernah menerima panggilan dari Sulawesi dan Jambi.
Maya mengaku, banyak menerima permintaan hijab stylish untuk acara-acara spesial, seperti wisuda, tunangan, pre-wedding , hingga pernikahan. 
Selain menyediakan jilbab, ia juga melayani make up wajah. Untuk make up saja, ia memungut tarif Rp 100.000. Sedangkan pemasangan jilbabnya dikutip Rp 70.000.
Untuk konsumen di luar kota, Maya biasanya mengenakan biaya tambahan buat transportasi. Ia mengklaim, banyak pelanggan tetarik dengan kreasi kerudungnya yang dianggap up to date.
Sayang, ia tak mau menyebut omzet usahanya, baik dari jasa hijab stylish maupun kursus tutorial jilbab. "Yang jelas jutaan rupiah saya dapat," katanya.
Menurut Maya, diperlukan kreativitas untuk membuat kreasi jilbab agar tampak menarik, modis, dan trendi. Maya sendiri tak pernah berhenti mengikuti tren kerudung. "Saya banyak melihat-lihat di majalah, dan internet," ujarnya.
Setiap mendapat ide, ia langsung mencoba menerapkannya sendiri. Keahlian membuat kreasi jilbab ini didapatnya dari mengikuti kursus hijab stylish selama setahun di Yogyakarta.
Kendati menguasai hijab stylish, ia mengaku tidak gampang terjun ke usaha ini. Sebab, konsumen sekarang sudah pintar dan banyak tuntutannya.
Penyedia jasa hijab stylist lain adalah Titi Ratmono yang mengusung brand Tiras Bluemode di Bekasi, Jawa Barat. Ia juga memulai usaha ini sejak dua tahun lalu.
Titi terjun ke usaha ini karena melihat peluang hijab stylish terbuka lebar. Namun, ia menyadari persaingan bisnis ini sudah semakin ketat. "Jadi saya harus belajar sesuatu yang baru setiap saat, tetap up date pengetahuan," ujarnya.
Dari usaha ini, ia meraup omzet Rp 10 juta per bulan. Laba bersihnya 80% dari omzet. Ia membanderol jasanya itu mulai Rp 50.000 hingga ratusan ribu rupiah. Biasanya, permintaan membludak saat sedang musim menikah.  Asal tahu kuncinya, kata Titi, tak sulit memasang kerudung. Yang perlu diperhatikan adalah bentuk wajah.
Soalnya, tidak semua style akan cocok dengan setiap wajah. Untuk model jilbabnya sendiri fleksibel, bisa kasual, formal, dan spesial.
Gaya kasual biasa dipakai untuk aktivitas sosial biasa, baik dalam aktivitas sehari-hari maupun selingan. Sedangkan gaya formal dipakai untuk acara-acara formal.
Lokasi atau waktu yang cocok untuk berhijab gaya ini saat menghadiri acara pernikahan, ke kantor, meeting, wawancara kerja, atau hal-hal yang bernuansa resmi lainnya. Adapun gaya spesial dikenakan untuk acara-acara khusus, seperti menghadiri fashion show, pengajian akbar, konser musik, atau reuni keluarga.
Pemain lain di bisnis ini adalah Sawitri Kumala Dewi. Ia telah  menggeluti usaha hijab stylish sejak tahun 2009. Awalnya, ia memiliki ketertarikan dengan aneka desain jilbab yang digunakan artis Inneke Koesherawati.
Ia pun belajar dari berbagai sanggar dan kursus. "Ternyata banyak yang butuh jasa modifikasi kerudung. Orang mau pakai kerudung , tetapi tetap stylish," ujar wanita yang akrab disapa Dewi ini.
Ia pun menawarkan jasanya melalui blognya kreasijilbabku.blogspot.com. Sejak itu, ia kerap melayani permintaan untuk menata jilbab, baik untuk acara pernikahan, wisuda, foto pra pernikahan, hingga para tamu yang hendak menghadiri acara resmi.  "Ciri khas saya minimalis tetapi anggun," jelas Dewi.
Untuk pemasangan kerudung saja, ia mematok tarif  Rp 150.000 - Rp 200.000. Jika dengan make up, biayanya menjadi Rp 500.000. Sementara jika termasuk menata pakaian bisa mencapai Rp 1 juta.
Bagi kalangan mahasiswa, Dewi memberikan harga khusus, yakni Rp 150.000 - Rp 200.000, sudah termasuk paket menata kerudung dan make up. Ia meraup omzet Rp 5 juta per bulan.

Sumber: kontan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar