Jakarta, Suarapos.blogspot.com l Industri Kreatif - Mengenakan busana muslim kini sudah
menjadi tren di kalangan perempuan Indonesia. Sejalan dengan makin banyaknya
pemakai busana penutup aurat ini, variasi hijab (jilbab) dan busana muslimah
pun makin berkembang.
Fenomena ini juga mendorong munculnya peluang bisnis baru, yakni hijab
stylist. Sesuai namanya, sang stylist bertugas menata jilbab sesuai keinginan
klien, dan umumnya termasuk tata rias.
Dengan sentuhan para hijab stylist, para wanita muslimah kini bisa makin
tampil modis dan trendi. Salah satu penyedia jasa hijab stylish ini adalah Maya
Dini Surya yang mengusung Stylist Jilbab Muslimah. Menurutnya, booming hijab
stylist sudah terjadi sejak dua tahun lalu seiring makin banyaknya pemakai
hijab.
Melihat peluang nan menjanjikan, ia pun memberaikan diri untuk terjun ke
usaha ini. Menjadi hijab stylish sejak tahun 2010, Maya kini banyak
menerima order dari berbagai kalangan. "Klien saya mulai dari mahasiswa,
ibu rumah tangga, calon pengantin, dan yang mau buka bisnis kursus jilbab
pengantin," kata Maya yang membuka jasa hijab stylish di Pasar Minggu,
Jakarta Selatan.
Konsumennya tersebar di berbagai lokasi di Jabodetabek, seperti Bekasi,
Tangerang, Tebet, dan Depok. Untuk luar kota, Maya pernah menerima panggilan
dari Sulawesi dan Jambi.
Maya mengaku, banyak menerima permintaan hijab stylish untuk acara-acara
spesial, seperti wisuda, tunangan, pre-wedding , hingga pernikahan.
Selain menyediakan jilbab, ia juga melayani make up wajah. Untuk make up saja, ia memungut tarif Rp 100.000. Sedangkan pemasangan jilbabnya dikutip Rp 70.000.
Selain menyediakan jilbab, ia juga melayani make up wajah. Untuk make up saja, ia memungut tarif Rp 100.000. Sedangkan pemasangan jilbabnya dikutip Rp 70.000.
Untuk konsumen di luar kota, Maya biasanya mengenakan biaya tambahan buat
transportasi. Ia mengklaim, banyak pelanggan tetarik dengan kreasi kerudungnya
yang dianggap up to date.
Sayang, ia tak mau menyebut omzet usahanya, baik dari jasa hijab stylish
maupun kursus tutorial jilbab. "Yang jelas jutaan rupiah saya dapat,"
katanya.
Menurut Maya, diperlukan kreativitas untuk membuat kreasi jilbab agar
tampak menarik, modis, dan trendi. Maya sendiri tak pernah berhenti mengikuti
tren kerudung. "Saya banyak melihat-lihat di majalah, dan internet,"
ujarnya.
Setiap mendapat ide, ia langsung mencoba menerapkannya sendiri. Keahlian
membuat kreasi jilbab ini didapatnya dari mengikuti kursus hijab stylish selama
setahun di Yogyakarta.
Kendati menguasai hijab stylish, ia mengaku tidak gampang terjun ke usaha
ini. Sebab, konsumen sekarang sudah pintar dan banyak tuntutannya.
Penyedia jasa hijab stylist lain adalah Titi Ratmono yang mengusung brand Tiras Bluemode di Bekasi, Jawa Barat. Ia juga memulai usaha ini sejak dua tahun lalu.
Penyedia jasa hijab stylist lain adalah Titi Ratmono yang mengusung brand Tiras Bluemode di Bekasi, Jawa Barat. Ia juga memulai usaha ini sejak dua tahun lalu.
Titi terjun ke usaha ini karena melihat peluang hijab stylish terbuka
lebar. Namun, ia menyadari persaingan bisnis ini sudah semakin ketat.
"Jadi saya harus belajar sesuatu yang baru setiap saat, tetap up date
pengetahuan," ujarnya.
Dari usaha ini, ia meraup omzet Rp 10 juta per bulan. Laba bersihnya 80%
dari omzet. Ia membanderol jasanya itu mulai Rp 50.000 hingga ratusan ribu
rupiah. Biasanya, permintaan membludak saat sedang musim menikah. Asal
tahu kuncinya, kata Titi, tak sulit memasang kerudung. Yang perlu diperhatikan
adalah bentuk wajah.
Soalnya, tidak semua style akan cocok dengan setiap wajah. Untuk model
jilbabnya sendiri fleksibel, bisa kasual, formal, dan spesial.
Gaya kasual biasa dipakai untuk aktivitas sosial biasa, baik dalam aktivitas sehari-hari maupun selingan. Sedangkan gaya formal dipakai untuk acara-acara formal.
Gaya kasual biasa dipakai untuk aktivitas sosial biasa, baik dalam aktivitas sehari-hari maupun selingan. Sedangkan gaya formal dipakai untuk acara-acara formal.
Lokasi atau waktu yang cocok untuk berhijab gaya ini saat menghadiri acara
pernikahan, ke kantor, meeting, wawancara kerja, atau hal-hal yang bernuansa
resmi lainnya. Adapun gaya spesial dikenakan untuk acara-acara khusus, seperti
menghadiri fashion show, pengajian akbar, konser musik, atau reuni keluarga.
Pemain lain di bisnis ini adalah Sawitri Kumala Dewi. Ia telah
menggeluti usaha hijab stylish sejak tahun 2009. Awalnya, ia memiliki
ketertarikan dengan aneka desain jilbab yang digunakan artis Inneke
Koesherawati.
Ia pun belajar dari berbagai sanggar dan kursus. "Ternyata banyak yang
butuh jasa modifikasi kerudung. Orang mau pakai kerudung , tetapi tetap
stylish," ujar wanita yang akrab disapa Dewi ini.
Ia pun menawarkan jasanya melalui blognya kreasijilbabku.blogspot.com.
Sejak itu, ia kerap melayani permintaan untuk menata jilbab, baik untuk acara
pernikahan, wisuda, foto pra pernikahan, hingga para tamu yang hendak
menghadiri acara resmi. "Ciri khas saya minimalis tetapi
anggun," jelas Dewi.
Untuk pemasangan kerudung saja, ia mematok tarif Rp 150.000 - Rp
200.000. Jika dengan make up, biayanya menjadi Rp 500.000. Sementara jika
termasuk menata pakaian bisa mencapai Rp 1 juta.
Bagi kalangan mahasiswa, Dewi memberikan harga khusus, yakni Rp 150.000 -
Rp 200.000, sudah termasuk paket menata kerudung dan make up. Ia meraup omzet Rp 5
juta per bulan.
Sumber: kontan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar